IAIN Madura Resmi Menjadi UIN Madura: Dorong Transformasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal
- Diposting Oleh Admin Web LP2M
- Selasa, 27 Mei 2025
- Dilihat 108 Kali
Hari ini (26 Mei 2025) menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Madura dan civitas akademika IAIN Madura. Tepat pada pukul 14.00 WIB, Presiden Republik Indonesia secara resmi menetapkan perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura. Penyerahan salinan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2025 dilakukan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara RI.
Rektor UIN Madura, yang hadir secara daring melalui Zoom dalam siaran langsung bersama IM-TV, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden RI, Wakil Presiden, Menteri Agama, Menteri Sekretariat Negara, serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses transformasi ini. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada tim transformasi IAIN Madura yang telah bekerja sejak tahun 2022 dalam merancang dan memperjuangkan alih status ini. Perjalanan panjang selama tiga tahun ini akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Transformasi ini tidak hanya perubahan nama, tapi juga peningkatan layanan mutu pendidikan, arah strategis kampus, dan peran institusi dalam pembangunan nasional," ujarnya. “Dengan menjadi UIN, kami memiliki ruang yang lebih luas untuk membangun ekosistem riset yang integratif—menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan pendekatan ilmiah, serta berkontribusi langsung pada kebutuhan dan persoalan riil masyarakat Madura,” ujarnya.
Rektor menyampaikan bahwa riset-riset ke depan akan difokuskan pada isu-isu strategis seperti pertanian dan perikanan berkelanjutan, pengembangan ekonomi pesantren, pemberdayaan UMKM berbasis teknologi, serta pelestarian budaya lokal. Kampus juga menyiapkan skema pendanaan dan kolaborasi riset dengan pemerintah daerah dan mitra internasional. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, UIN Madura akan memperkuat peran dosen dan mahasiswa dalam program pemberdayaan berbasis kearifan lokal. “Kami ingin hadir lebih nyata di tengah masyarakat, bukan sekadar lewat Kuliah Kerja Nyata (KKN), tapi juga melalui penguatan desa mitra, dan advokasi keislaman yang solutif,” katanya.
Dalam wawancara tersebut, Rektor UIN Madura menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai akhlakul karimah dan budaya akademik yang damai, terbuka, dan religius di lingkungan kampus. Ia juga memperkenalkan slogan baru: "UIN Madura, Religius, Kompetitif, dan Kolaboratif", serta visi besar: "UIN Madura Berjaya, Indonesia Sejahtera." UIN Madura juga siap menghadirkan program-program studi baru, seperti teknologi informasi, data sains, dan kecerdasan buatan, sebagai upaya menjawab tantangan global dan kebutuhan generasi muda. Selain itu, pendekatan lokal berbasis potensi wilayah seperti pertanian, perkebunan, dan maritim akan menjadi fokus pengembangan studi dan riset kampus. “Dengan identitas sebagai Tanian Lanjhang Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif, UIN Madura diharapkan menjadi pusat peradaban baru dari Madura untuk dunia,” tutup Rektor.